Jumat, 18 Februari 2022

Nyamuk si Kambing Hitam

 

Ada seekor nyamuk... happ lalu ditepuk!


'Mama... kenapa sih kita selalu ditapukin terus sama manusia kalo lagi jalan-jalan dan cari makan' celetuk momo, si bungsu nyamuk

'Iya loh ma, padahal kita cuma mau hidup aja, kita gak salah apa-apa ma' sahut quqi, si sulung nyamuk.

'Mmm....' sang mama nyamuk mengerutkan antenanya,.. tampak kebingunan menjelaskan pada anak-anaknya, logika hukum alam yang belum mereka pahami...

'Manusia itu suka salah paham sama kita' jawab mama singkat. 'salah paham gimana ma?' kejar si momo. 

'Jadi di perut kita ini ada yang namanya virus, nama keren si virus adalah dengue virus, atau bahasa indonesianya virus dengue. Nah, si virus ini yang jahat. dia seenaknya numpang hidup di perut kita tanpa permisi' lanjut si mama. 'terus ma?'

'Nah ketika mama lagi ngisep darah manusia buat nutrisi adek-adek kalian di perut mama ini, eh ternyata si virus dengue ini ikut keluar lewat proboscis mama ke tubuh manusia yang mama isep darahnya tadi. Jadi nanti ujung-ujungnya si virus dengue tadi bakalan pindah, dari tubuh mama ke tubunya si manusia yang mama minta darahnya. Nah misal itu udah terjadi, terus besok lusa ada mama temen kamu gigit si orang yang sama tadi, nanti si virus itu juga bakal masuk lagi ke tubuh mama temen kamu '

 

Ilustrasi 1.  Transmisi virus dengue dari perut mama ke peredaran manusia [1].

 

'Nah... ternyata si virus dengue ini jahat sama manusia, mereka bisa menginfeksi sel-sel hati dan darah manusia, nanti mereka bisa sakit. nama sakitnya adalah Demam berdarah' jelas si mama

'Waaahhhh.... bahaya gak ma penyakit itu?'

'Bahaya banget kalo nggak segera diatasi, bisa juga sampe meninggal loh' jawab mama

'Wah pantesan manusia anti banget yaaa sama kita, huhuhu...' jawab quqi

'Tapi maaa... apa di tubuh momo juga ada virus jahatnya ma?' tanya si momo sedikit panik..

'Mmm.. mama juga gak tau. mama aja gak tau di tubuh mama ada virusnya apa nggak'

'Tapi maa.. apa semua nyamuk Aedes di dunia ini di tubuhnya punya virus jahat itu ma?'

'Nggak kok. nggak semua nyamuk Aedes membawa virus dengue. ada yang terinfeksi, ada yang nggak' jelas si mama.

'Terus kalo kita ga membawa virus jahat dengue, kita ga boleh dibunuh dong ma...'

'Mmm... masalahnya manusianya juga gak tau, mana nyamuk yang membawa virus mana nyamuk yang nggak bawa virus'

'Tapi ma.. mmm...' dengus si momo kesal.  

'Kalo manusia digigit sama kita, mereka sakit gak ya ma? hahah.... kalo iya, yuk sekalian kita gigitin terus dah biar mereka kesal, hahha'  celetuk quqi menghibur adiknya yang kesal

😂😂😂😂😂😂😂😂


Demikianlah sejumput percakpan mama  nyamuk dan dua anaknya dipekarangan belakang sore tadi. Memang tidak salah pertanyaan si anak nyamuk, nyamuk memang suka menghisap darah mamalia, umumnya spesies kita, yaitu manusia. Tapi tau gak sih kenapa nyamuk perlu ngisep darah manusia?

Jadi hanya nyamuk betina saja yang akan menghisap darah, baik darah manusia ataupun mamalia lainnya. Kenapa mama nyamuk perlu menghisap darah?  Mama nyamuk perlu darah untuk mendapatkan protein dan zat besi untuk pekembangan telur-telur yang sedang dikandungya. Maka dari itu mama nyamuk selalu menghisap darah, namun untuk makananya baik mama atau papa nyamuk,  mereka semua makan sari-sari buah dan bunga pada tumbuhan [1]

 

Ilustrasi 2. Foto Mama (A) dan Papa (B) nyamuk Aedes sp. (Hahaha dari foto keliatan kan guys, kalo papa nyamuk kumisnya lebih tebel haha, kaya abang kumis aja)

Mungkin kita sering salah menilai nyamuk sebagai hewan yang jahat. Padahal secara ilmiah, dia merupakan korban. Kambing hitam dari perilaku tidak terpuji si virus dengue, yang tidak lain adalah pelaku sebenarnya dari penyakit DBD, alias demam berdarah dengue. Yahh tapi mau gimana lagi, cara termudah untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit DBD adalah dengan pengendalian populasi vektor atau populasi si nyamuk-nyamuk ini. Maka dari itu kita sering punya gerakan Indoor residual spraying, atau bahasa lokalnya penyemprotan bahan kimia anti nyamuk, yang tujuan akhirnya adalah membasmi nyamuk-nyamuk ini. 

Tapi benarkah kita sudah membasmi nyamuk yang benar? seperti kata si momo tadi 'Kalo mereka gak membawa virus dalam tubuhnya, mereka gak berhak dibunuh dong'. Kalau pada teknisnya kegiatan penyemprotan bahan kimia anti nyamuk justru disemprotkan di tempat yang salah, atau di populasi nyamuk yang dominanya tidak membawa virus? agaknya, akan ada beberapa kerugian, baik dalam bidang ekonomi dan lingkungan. Yaaa kali buang-buang duit buat sesuatu yang sebenernya ga perlu dilakukan. Selain dalam hal ekonomipun, bahan kimia yang disemprotkan juga tidak lepas dari isu polusi, baik dalam hal produksinya, distribusi ataupun eksekusinya di lapangan. 

Maka dari itu, perlunya dilakukan riset mengenai persebaran virus dan nyamuk mana yang benar-benar perlu di basmi. Penelitian ini telah banyak dikaji dalam berbagia bidang ilmu, baik dalam bidang ekologi, etologi dan molekuler. Belakangan, perkembangan teknologi biomolekuler sangat membantu dalam penelitian ini. Namun ya gitu, semuanya butuh proses hehehe...

Eitss... tau gak, ada cara pembasmian persebaran virus ini di dalam tubuh nyamuk yang keren banget loh!. Di Singapura, mereka bukannya membasmi nyamuk tapi malah melepas nyamuk ke alam lepas! whatttt? tau gak kenapa?Proyek ini disebut dengan proyek Wolbachia. Jadi ilmuwan telah menyisipkan bakteri Wolbachia ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti jantan. Nah ketika si jantan ini sudah puya Wolbachia di dalam tubuhnya, mereka akan di lepaskan ke alam untuk kawin dengan nyamuk Aedes aegypti betina liar. teruss... nantinya si bakteri Wolbachia ini punya kemampuan untuk mencegah telur-telur nyamuk Aedes aegypti untuk menetas, yang akhirnya dapat menurunkan populasi Aedes aegypti di alam [3]. 

 

Ilustrasi 3. Prinsip kerja Aedes aegypti dan Wolbachia [4]

Oh yaa... FYI aja sih, jadi si virus dengue ini gak cuma satu jenis, mereka kembar 5 loh!. Nama kerennya mereka adalah DENV-1, DENV-2, DENV-3, DENV-4 dan DENV-5 (haha namanya monoton yah, bagusan juga namanya authornya haha...psssttt). Nah jadi kalo kita pernah diinfeksi sama si DENV-1, nanti ketika sudah sembuh, kita masih punya kemungkinan untuk terinfeksi sama si DENV-2 atau kembaran lainnya. huhuhu, makaya susah bikin vaksinnya ... [5]

Okay, kayanya udah kebanyakan tentang si nyamuk nih.. hehe.
Please correct me If I get you miss information and let me know if you have further question or something good to discuss :)

Have a nice weekend!

Flensburg, 18.02.2022 (22:36)


Referensi :

[1] Guzman, M. G., Gubler, D. J., Izquierdo, A., Martinez, E., & Halstead, S. B. (2016). Dengue infection. Nature reviews Disease primers, 2(1), 1-25.

[2] Taverne, J. (2000). Mosquito bites and wing beverages on the Web. Parasitology Today, 16(8), 327.

[3] Iturbe‐Ormaetxe, I., Walker, T., & O'Neill, S. L. (2011). Wolbachia and the biological control of mosquito‐borne disease. EMBO reports, 12(6), 508-518.

[4] National Environment Agency. 2022. Wolbachia-Aedes Mosquito Supression Strategy.  https://www.nea.gov.sg/corporate-functions/resources/research/wolbachia-aedes-mosquito-suppression-strategy/wolbachia-aedes-mosquito-suppression-strategy-how-it-works/egg-microinjection. Terakhir diakses : 18.02.2022.

[5] Tsai, J. J., Liu, W. L., Lin, P. C., Huang, B. Y., Tsai, C. Y., Chou, F. Ping, P. Y. A. Lee, L. T. Liu, dan C. H. Chen. (2019). An RT-PCR panel for rapid serotyping of dengue virus serotypes 1 to 4 in human serum and mosquito on a field-deployable PCR system. PLoS One, 14(3), e0214328.



 

1 komentar:

  1. Klo proyek Wolbachia itu sukses dilakukan di seluruh dunia, ntr populasi nyamuk bisa punah tu. Hehe ktika nyamuk punah gk ada lagi org yg butuh lotion anti nyamuk. Gulung tikat gk tu perusahaan wkwkwk

    BalasHapus

4. Germany Series : Second Batch!

Second Batch : Student Exchange 2018 Aku tidak lolos seleksi student exchange itu, dan teman sekelasku, Khalid, dia lolos! ah itu... sedikit...