Tampilkan postingan dengan label Germany series. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Germany series. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 Juni 2024

4. Germany Series : Second Batch!

Second Batch : Student Exchange 2018

Aku tidak lolos seleksi student exchange itu, dan teman sekelasku, Khalid, dia lolos! ah itu... sedikit sedih, tapi tak apa. Aku masih bisa bernafas dengan baik dan ikut perkuliahan dengan baik. 
Akhir tahun itu, Khalid berangkat ke Jerman. Disaat yang sama aku sedang duduk berjibaku dengan  rapat akhir tahun kepengurusan HMJ periode itu. Di Sela-sela rapat yang kadang panas kadang dingin itu, sepintas aku terpikir apa yang dilakukan teman sekelasku itu di Jerman?. Ah rasanya ingin sekali menyusul....
Waktu bergegas begitu cepat, tidak terasa satu tahun sudah berlalu.

Akhir tahun 2018. 

Student Exchange ke Jerman kembali dibuka. Kali ini aku benar-benar ingin mendaftar dan lolos. Aku sudah sedikit lebih percaya diri lantaran sebelumnya aku sudah berhasil mengikuti kegiatan student exchange  ke Jepang pada Agustus 2018 (akan kuceritakan di batch lainnya). Nilai tambahnya kemampuan berbicara Bahasa Inggrisku jadi semakin membaik, IPK ku sudah naik dan aku sudah punya paspor! 
Aku percaya diri kali ini!
Aku mendaftar dengan cara yang sama dengan dokumen-dokumen yang tentu saja sudah aku update dan revisi. 
1. Curriculum vitae
2. Motivation Letter
3. Abstrak penelitian
4. Transkrip
5. Paspor
Pada pendaftaran di tahun sebelumnya aku belum memiliki paspor sehingga aku hanya mengumpulkan 4 dokumen terlampir. Untungnya paspor hanya dokumen opsional yang tidak wajib. 
Aku membuat semua dokumen dengan hati-hati, aku mengecek kembali semua bentuk typo dan kejanggalan penulisan lainnya. 
Semua dokumen telah siap, tinggal kirim. 
Setelah kubaca berulang-ulang, send!
Aku kirimkan semua dokumen tersebut terlampir dalam email yang ditujukan pada koordinator utama program student exchange yang dibiayai oleh Prof. Labes.
Seperti chapter sebelumnya, Let God Do The Rest. 
Beberapa hari kemudian, peserta yang lolos ke tahap interview diumumkan!
Aku Lolos! (lagi). Tapi kali ini sainganku semakin banyak. Ada beberapa teman yang dulunya belum berani mendaftar sekarang sudah berani untuk mencoba. Dan tentu saja, Khalid juga mendaftar. Ada juga beberapa adik tingkatku yang juga ikut mendaftar. 
Ahh rasanya dejavu.  Mengantri di depan ruangan Bu Kartika sambil membaca dokumenku berkali-kali yang disertai sholawat di setiap jeda aku berhenti membaca dokumen-dokumen itu. Aku coba untuk tetap tenang dan juga berlatih berbicara. Kali ini aku tidak mengabari Ulfa, teman kost ku yang dulu aku ajak untuk berlatih berbicara Bahasa Inggris. Semata-mata karena malu, tahun lalu setelah banyak berlatih dengannya pun aku tidak lolos. Tapi semoga tahun ini aku bisa lolos dan mentraktir dia bakso atau mie ayam kalau lolos nanti. Hehe
Giliranku tiba. Aku masuk, tanpa lupa aku mengetuk pintu dan mengucap salam. Dalam ruangan telah duduk 3 pengujiku, penguji yang sama dengann setahun lalu. Bu Kartika duduk di tengah, serta Bu Eva dan Bu Dwi yang duduk di samping kanan dan kirinya.
"Hello, are you ready?" Tanya Bu Eva. 
"Yes Mom" Jawabku.
"Oh.. Nuril, You were here last year right?" tanya Bu Eva mengingatkan bahwa tahun lalu aku juga lolos ke tahap interview, tapi juga gagal. hehe
"Yes I was" Jawabku sedikit malu. 
"Ahh no worries. You'll do it better now" Kata Bu Eva menyemangatiku. 
Interview dimulai. Aku menjawab sebisaku. Kurasa jawabanku sudah lebih mantap daripada jawabanku tahun lalu. Kemampuan menjawab dengan Bahasa Inggrisku juga sudah meningkat. 
Akhirnya interview selesai. Aku disilahkan untuk meninggalkan ruangan dan interview dilanjutkan pada mahasiswa berikutnya. 
Let God Do The Rest......part 2


Minggu, 21 Mei 2023

3. Let God Do The Rest

 Let God Do The Rest

Beberapa hari setelah ku klik tombol send di email yang berisi berkas pendafataranku untuk seleksi Student Excahnge, aku mendapat kabar angin yang sangat sejuk, saking sejuknya aku sampai butuh jaket rasanya.

Pengumuman mahasiswa yang lolos seleksi berkas!!!

dan aku lolos!!! ah ga salah apa ya? masa bisa lolos. Tahap selanjutnya adalah interview yang akan dilakukan dalam Bahasa Inggris tentunya. Akan ada beberapa mahasiswa lain yang lolos pada tahap berkas itu, dan hanya akan diambil 1 mahasiswa saja. Persaingan yang cukup ketat.

"Fa, aku lolos tahap seleksi berkas buat yang Student Excahnge yang aku daftar tempo hari" kataku pada Ulfa di kos.

"Wahhhh... iyakah? kerennnn Bol (Nama panggilan khusus dari Ulfa untukku) !! , terus ada tes lanjutan nggak?" kejarnya

"Ada, 3 hari lagi tes interview. Tentunya pakai bahasa Inggris" jawabku

"What....? 3 hari lagi? cepet banget!!" 
"Nah itu, aku udah gak biasa ngomong Inggrisan lagi fa. Makanya 3 hari ke depan ini, bantu aku ya. Speak english to me for three days seperti waktu di pondok dulu Fa...?" 

"Siappppppp" kata Ulfa mantap.

"Bol, don't forget to be confident okay?" kata ulfa mencoba mencari topik bicara berbahasa Inggris denganku. "Confident? confident for what?" tanyaku yang tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba memintaku untuk jadi percaya diri. 

"Ya...for the test lah" jawab Ulfa dengan dengan Bahasa Inggris lengkap dengan logat maduranya. 

"Hahaha" sontak kami berdua tertawa bersama. 

Sudah lama sekali tidak saling berbicara bahasa Inggris dengannya, jadi untuk memulai kembali agak kikuk jadinya. Tapi waktu itu Ulfa sangat membantu penyesuaian lidahku untuk terbiasa lagi mengucapkan kosa kata bahasa Inggris. 

Hari tes yang ditunggu tiba. 

Ku kenakan pakaian sopan terbaikku. Rok jeans biru yang ku beli lebaran tahun lalu, dengan stelan kemeja ungu bermotif kotak-kotak coklat muda dan jilbab ungu muda yang kuharap terlihat serasi dengan kemejaku. Aku sangat deg-degan, jantungku rasanya mau meledak, meloncat entah mau kemana. 
Aku urutan interview nomer 7. Setiap mahasiswa masuk ruang interview selama kurang lebih 10 -15 menit. Beberapa keluar dari ruangan dengan wajah pucat pasi, beberapa diantaranya keluar sambil melenggang tenang, seperti yakin sekali akan jawaban di interviewnya barusan. Duhh... aku jadi semakin deg-degan.

Peserta nomer 6 sudah keluar ruangan, giliranku sekarang!!!

Aku mengetuk pintu. "Masuk" jawab seseorang di balik pintu. Aku masuk. Ku baca solawat tiga kali dalam hati, menenangkan pikiranku.

"Assalamualaikum" sapaku

"Walaikumsalam" jawab Bu Kartika. Di ruangan itu rupanya ada tiga orang penguji. Bu Kartika sebagai penguji utama, dan di kirinya ada Bu Eva dan Bu Dwi di sisi kanan Bu Kartika. Rasanya ketiganya terlihat siap menghunuskan pedang tepat di jantungku.

"Hello Nuril. Are you ready?" sapa Bu Eva mengawali sesi interview ini.

"Yes, mam. I am ready" jawabku, yang sebenernya nggak pernah siap. 

"Okay, please introduce your self!" Pinta Bu Kartika.

"Okay, first of all,I'd like to say thanks for this opportunity.em.... My name is Nuril Azizah, I am a student of the third semester in Biology department, em.. University of Jember. em...  I am originally from Bondowoso city. em.....I have been studying biology especially Biotechnology, and I find that biotechnology is very interesting to me. em...I have been pursuing molecular biology subject as my regular subject in my major, and em.. Id love to learn more through this program" ... fyuhh. jawabku belepotan dengan logat bahasa Inggris yang tidak native. 

Pertanyaan demi pertanyaan diajukan padaku. Aku menjawabnya dengan banyak emm....emmm... yang tidak bisa ku hindari. hehe

Interview selesai.

Aku dipersilakan keluar ruangan.

Doorrr!!!! jantungku copot rasanya. kakiku lemas. tolonggg jeritku dalam hati. aku butuh mie ayam saat ini juga!!

Aku begitu deg-degan menanti hasil pengumuman, Siapakah yang akan lolos ya? apakah mungkin aku akan lolos. Pengumuman yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang.

Setiap malam ku kirimin Al-fatihan lengkap dengan solawatnya supaya keinginanku terkabul. Rasanya gelisah setiap hari, menunggu pengumuman itu.

"Zi... kamu sudah liat pengumumannya?" kata Mas Damara saat berpapasan denganku di parkiran sepeda ontel, kakak tingkatku yang juga mendaftar di program yang sama. 

"Pengumuman apa mas?" 

"Zi.. tetap semangat ya" kata Mas Dama. "Loh ada apa mas? kenapa memang?" tanyaku mulai berkeringat dingin. 
"Angkatanmu yang lolos buat ikut Exchange ke Jerman itu Khalid" jawabnya singkat.

sontak rasanya kakiku tidak mau lagi melanjutkan perjalanan ke kelas. 

"Oh.., kata siapa mas?" tanyaku pada Mas Damara, seolah tidak percaya. 

"Itu hasilnya di share di grup. Sudah di tempel juga di papan pengumuman"  jawabnya

"Yaudah, aku duluan ya Zi. Keep spirit" kata Mas Damara sambil berjalan pergi.

Aku segera membuka HP, mencoba mencari pengumuman di grup seperti kata Mas Damara. 

Pengunguman hasil seleksi student exchange.  Sebuah file dengan nama tersebut telah dikirim oleh Pak Sam, admin jurusan. Segera ku download file itu dan buru-buru ku buka. Dan benar, tidak ada namaku disana. Tidak se-huruf pun. Fyuh...

I'd have done my best, my very best. Then I have let God do the rest. 

Aku kecewa. 

Aku pikir akan lolos seleksi. Allah punya rencana lain. Suatu hari aku tau, bahwa pelaksanaan Student Exchange itu di Bulan Desember. Bulan yang mana semua pengurus organisasi akan sibuk dengan laporan akhir tahun, dan aku salah satu pengurus organisasi, ya meskipun hanya bawahan tingkat bawah sih hehe.

Akhirnya aku tau, kalau aku lolos tahun ini maka aku akan melewatkan tanggung jawabku di laporan pertanggung jawaban akhir tahun organisasiku. 

Alhhamdulillah, God knows better. 


Minggu, 14 Mei 2023

2. Germany series : Abstrak penelitian???

 

Abstrak penelitian???




Koridor lantai dua begitu riuh dengan kerumunan mahasiswa yang mengerumuni papan penguguman. Beberapa terlihat bersemangat dan beberapa tampak lesu setelah melihat pengumuman. Aku segera bergegas mendekati kerumunan. Ternyata pengumuman yang sedang dipajang adalah perihal akan adanya seleksi Student Exchange yang diumumkan oleh Bu Kartika beberapa hari lalu. Aku segera menyelinap diantara kerumunan itu demi membaca detail informasi itu dengan lebih baik. Ku telaah satu-demi satu kalimat disana, tertulis beberapa syarat yang harus dipenuhi pada tahap seleksi berkas. Diantaranya adalah Transkrip nilai dengan minimal IPK 3.25, motivation letter, curriculum vitae, sertifikat TOEFL jika ada, paspor jika ada, dan abstrak penilitian. 

Alamakkkk.... banyak sekali. Penelitian??? mana punya aku penelitian, aku kan masih semester 3.  Aku jadi tau alasan kenapa beberapa mahasiswa yang baru saja membaca pengumuman jadi lemas lesu tak berdaya... fyuhh..

Dengan durasi waktu hanya seminggu, mana mungkin aku bisa membuat penelitian? itu jelas tidak mungkin. yahh... dengan berat hati akhirnya aku harus mengurungkan niatku untuk mendaftar pada kesempatan itu. 

Aku akhirnya memutuskan untuk masuk kelas dengan suasana hati yang tidak karuan, sambil menimang-nimang siapa ya yang mampu lolos di seleksi Student Exchange itu? apakah si Fulan atau si Fulanah? hmmmm...

H-3 pendaftaran Student Exchange itu akan ditutup. Aku tidak tau siapa saja temanku atau kakak angkatan yang sudah mendaftar. Yang jelas, aku tidak mendaftar. 

 "Mahasiswa penempuh Biomol, utamanya dari angkatan 2016 kok tidak ada yang mendaftar seleksi Student Exchange" tanya Bu Kartika agak jengkel saat sedang mengajar mata kuliah Biomol. 

Kami terdiam dengan pertanyaan itu. Bagaimana mau daftar Bu, kami semua kan belum ada yang melakukan penelitian, gimana mau buat abstrak. belum lagi paspor dan TOEFL jelas belum aku kantongi, jawabku dalam hati. Tak berani menyampaikan hal itu secara langsung. 

"Ngapunten (Permisi dalam Bahasa Jawa) Bu Kartika, saya mau tanya. Perihal dengan abstrak penelitian niku pripun nggeh Bu, karena sebagian besar kami belum melakukan penelitian Bu?"  tanya seorang mahasiswa, entah siapa. 

Ya Allah... Alhamdulillah ada yang nanyain pertanyaanku, hehe

"Untuk abstrak penelitian itu, khusus mahasiswa 2016 yang boleh meresume jurnal saja. Jurnal Internasional yang topiknya berkaitan dengan bioteknologi" Jelas Bu Kartika.

Whatt?? Resume jurnal? berarti tidak perlu penelitian

tanyaku dalam hati seolah tidak percaya. YESSSS.  Kalo begitu kan aku bisa usahakan untuk daftar juga.

"Taaapi... ini sudah H-2 penutupan seleksi, sedangkan aku belum siap-siap apapun, mana aku juga tidak punya laptop untuk membuat CV dan motivation letter... huhuhu"

"Ah sudahlah gampang, nanti pinjam punya teman kos"

sepulang dari kampus aku segera pulang ke kos, berharap bisa meminjam laptop Ulfa, teman sekamarku. Tapi sesampainya di kos ternyata Ulfa sedang mengerjakan tugas, yang jelas sedang menggunakan laptopnya. Akhirnya ku urungkan niatku untuk meminjam laptop dia. Aku berencana untuk bangun tengah malam saat dia sudah tidur sehigga aku bisa pinjam laptiopnya.

Selagi Ulfa masih mengerjakan tugas, aku segera berbenah dan tidur. Berharap alarmku mampu membangunkanku jam 1 malam nanti. 

Tringgg... tringg.... alarmku berteriak-teriak membangunkanku. Aku terbangun, tapi hanya untuk mematikan alarmku dan melanjutkan tidur. Lupa bahwa aku punya janji ketemuan dengan Laptop Ulfa. 

Paginya saat bangun subuh aku tak hentinya mengutuki diriku kenapa aku tidur lagi sih, huhhh. sekarang sudah H-1 penutupan seleksi Student Exchange. Aduhh gimana kalo aku tidak nutut mau daftar. Laptop Ulfa juga jelas akan di bawa ke kampus untuk kuliah, ya sudahlah aku pasrah saja.

Aku bersiap-siap ke kampus. Disela-sela jam kuliah aku sempatkan browsing menggunakan HP evercrossku yang sudah butut itu untuk mencari informasi bagaimana cara membuat CV dan motivation letter, serta mencari-cari jurnal yang akan aku resume. Barangkali nanti malam aku masih bisa kejar deadline, pikirku. 

Akhirnya aku sudah dapat jurnal yang akan aku resume, aku buat resumenya di kertas dulu. Diketiknya bisa nanti. 

Seusai jam kuliah terakhir, aku segera pulang ke kos. Berharap bisa meminjam laptop Ulfa, dan setibanya di kos, syukurlah ternyata Ulfa sedang rebahan main HP.

"Fa..., boleh aku pinjem laptop?"tanyaku.
"Pakek aja, passwordnya tau kan?"tanya Ulfa sekedarnya barangkali aku lupa pasword dia, hehe mana mungkin aku lupa, lha udah sangat sering pinjam laptop :)

Semoga suatu hari nanti aku bisa nabung sendiri buat beli laptop, Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad.  bisikku dalam hati

Aku segera mengetik hasil resume jurnalku tadi siang, tentunya harus dalam bahasa Inggris. CV dan motivation letterku juga harus dalam Bahasa Inggris.

Aku sangat bersyukur, meskipun kemampuan bahasa Inggrisku masih sangat minim, tapi pengalamaku tinggal di asarama bilingual ketika mondok dulu sangat terpakai saat ini. 

Resume selesai .

Curriculum vitae selesai.

Tinggal motivation letter. Aku memutar otak bagaimana cara membuat motivation letter yang baik. Aku belum pernah membuatnya selama ini. Ku baca contoh-contoh yang ada di internet, menonton youtube tentang motivation letter yang baik. 

Sudah jam 10 malam. Monitorku masih kosong, menyisakan halaman blank document dengan kursor jomblo yang berkedip-kedip sendiri di pojok kiri atas. Sedang jam 12 malam adalah terakhir pengumpulan berkas. Duh...

Aku ketik semua yang bisa aku ketik, berberkal materi yang baru saja aku baca di internet. 

My name is Nuril Azizah. I am 19 years old, I was born in Bondowoso.  Ketikanku berhenti, kemudian ku delete kalimat yang sudah ku ketik.

I am Nuril Azizah, a biology student from Jember University, aku mengetik kalimat baru yang serupa. 

ku delete lagi. ku ketik lagi. ku delete lagi. ku ketik lagi...

Jam setengah 12 malam, akhirnya motivation letter abal-abal ku selesai. 

Ku baca ulang, banyak sekali typo nya. Aku habiskan waktu yang tersisa untuk proof reading  dan menggabungkan semua file yang sudah siap, termasuk transkrip nilaiku. Waktu itu IPK ku 3.4, tidak terlalu jauh dari batas minimal IPK pendaftaran, hehe.

Combine. Compress. Done!

Aku kirimkan berkas pendaftaranku via email. 

Tinggal menunggu hasilnya.

Just do the best, and let God do the rest.

Aku tidur dengan perasaan deg degan, apakah aku bisa lolos ya? hmmm

 To be continued...........



Sabtu, 13 Mei 2023

1. Germany series : Key holder

Gantungan Kunci

Ruang kelas biologi umum begitu sesak dengan hampir 70 mahasiswa semester 3 yang duduk berdempetan. Seorang wanita paruh baya dengan jilbab pink dan gamis dengan warna senada sedang berdiri di depan kelas, Bu Kartika. " Apa yang dimaksud dengan kromatin?" tanya nya di tengah-tengah perkuliahan mata kuliah Biomol itu. senyap. tak ada yang menjawab. diulanginya sekali lagi pertanyaan itu, masih saja semua mahasiswa diam membisu. Enggan mengeluarkan pikirannya, mungkin dalam otak kami masing-masing memiliki jawaban untuk pertanyaan sederhana itu, namun terlalu takut salah atau malu untuk menjawab. Sejurus kemudian Bu Kartika merogoh sesuatu dalam tas nya dan kembali ke tengah-tengah kelas. 
"Yang bisa menjawab dengan benar saya kasih oleh-oleh dari Jerman" seru Bu Kartika yang memang baru beberapa hari lalu pulang dari perjalanan dinas ke Jerman. Sontak kami semua langsung antusias untuk menjawab, dan beberapa mahasiswa mulai mengacungkan tangan. Sedang aku terlalu tidak pede untuk menjawab pertanyaan itu, ku kira pasti banyak mahasiswa lain yang lebih pandai dan apalagi ada banyak kakak tingkat yang juga ikut menempuh mata kuliah Biomol ini. 

"Kromatin adalah DNA yang dapat disandikan menjadi protein" jawab salah seorang mahasiswa, 

Bu Kartika menggeleng-geleng sebagai isyarat bahwa jawaban mahasiswa tersebut salah.

mahasiswa lainnya segera mengacungkan tangan, "Kromatin adalah gen dalam DNA"sahutnya dari pojok belakang kelas. 

Bu Kartika masih menggeleng-geleng. 

Masih disusul dengan jawaban-jawaban mahasiswa lain yang tak kunjung mendapat anggukan dari Bu Kartika. 

Aku diam membisu di barisan ke tiga bangku dari depan. Kenapa tidak yang bisa menjawab pertanyaan sederhana ini? pikirku dalam hati. Aku punya jawaban lain, tapi jangan-jangan juga salah. celetukku dalam hati. 

"Sudah tidak ada lagi?" tanya Bu Kartika pada kami semua yang belum juga dapat menjawab pertanyaan itu dengan benar. Hampir saja beliau meletakkan kembali oleh-oleh dari Jerman yang Ia janjikan, entah keberanian dari mana aku memberanikan diri mengacungkan tangan dan menjawab

"Kromatin adalah benang-benang halus penyusun kromosom" jawabku ragu-ragu karena khawatir salah. 

Dengan tangkas Bu Kartika mengacungkan jempolnya dan menyodorkan sebuah oleh-oleh dari Jerman yang Ia janjikan kepadaku.

Hah?? jawabanku benar? masa iya sih benar? kataku dalam hati. Aku senang sekali sekaligus kikuk, karena kurasa itu pertama kali aku menjawab pertanyaan di depan kelas dengan benar, di tambah lagi setelah banyak sekali mahasiswa yang mencoba menjawab tapi tetap salah.

Ku terima hadiah itu dengan sepenuh hati, sebuah gantungan kunci kecil berbentuk peta Negara Jerman lengkap dengan nama-nama kota besar yang ada disana, berwarna merah hitam dan kuning yang merupakan warna bendera Negara Jerman. Bentuk gantungan kuncinya juga unik, tidak sama seperti gantungan kunci pada umumnya yang biasa ada di Indonesia. Aku senang sekali.



Kemudia Bu Kartika melanjutkan memberi pertanyaan lain yang relatif lebih mudah dan aku sudah tidak boleh lagi menjawab karena sudah mendapatkan hadiah gantian, untuk teman yang lain hadiahnya kata beliau. 

Setelah perkuliahan hampir selesai, Bu Kartika memberikan informasi yang sangat-sangat istimewa. 

"Untuk mahasiswa 2016 yang sudah menempuh mata kuliah Biomol akan diberikan kesempatan untuk mengikuti Student Exchange  ke Jerman selama 2 minggu. Ini kesempatan yang sangat langka lho, biasanya kesempatan ini hanya di peruntukkan untuk mahasiswa yang sudah skripsi. Jadi kalian siap-siap ya informasi lebih lanjutnya akan Ibu sampaikan" jelas Bu Kartika. 

Rasanya jantungku mau loncat kegirangan, aku begitu ingin mendapatkan kesempatan itu, meski dengan modal bahasa inggris dan ilmu biologiku yang sangat minim, ditambah lagi persaingan pasti sangat ketat. Tapi aku sangat sangat ingin mendapatkan kesempatan itu. 

Ku genggam erat-erat gantungan kunci pemberian Bu Kartika waktu itu, ku pandanginya lamat-lamat sambil ku bacakan sholawat Allahuma sholli ala sayyidina Muhammad, Aku mau ke Jerman ya Allah. Kataku dalam hati.

Perkuliahan pun ditutup dengan informasi yang sangat disambut antusias oleh semua mahasiswa.

dan aku masih terduduk di bangku yang sama, baris ke tiga dari depan, memandangin gantungan kunci istimewa itu, sangat istimewa bagiku. Aku akan jadikan ini pemacu semangatku untuk bisa ke Jerman.

suatu hari nanti, aku harus bisa mewujudkan mimpiku ini :)

To be continued

Juni dan Rasa Lelah

  Rabu, 4 Juni 2025. Hai, ada kalanya aku lelah menjadi guru di sekolah. Aku lelah mengajar di kelas. Aku tidak bersemangat untuk bangun pag...