Minggu, 21 Mei 2023

3. Let God Do The Rest

 Let God Do The Rest

Beberapa hari setelah ku klik tombol send di email yang berisi berkas pendafataranku untuk seleksi Student Excahnge, aku mendapat kabar angin yang sangat sejuk, saking sejuknya aku sampai butuh jaket rasanya.

Pengumuman mahasiswa yang lolos seleksi berkas!!!

dan aku lolos!!! ah ga salah apa ya? masa bisa lolos. Tahap selanjutnya adalah interview yang akan dilakukan dalam Bahasa Inggris tentunya. Akan ada beberapa mahasiswa lain yang lolos pada tahap berkas itu, dan hanya akan diambil 1 mahasiswa saja. Persaingan yang cukup ketat.

"Fa, aku lolos tahap seleksi berkas buat yang Student Excahnge yang aku daftar tempo hari" kataku pada Ulfa di kos.

"Wahhhh... iyakah? kerennnn Bol (Nama panggilan khusus dari Ulfa untukku) !! , terus ada tes lanjutan nggak?" kejarnya

"Ada, 3 hari lagi tes interview. Tentunya pakai bahasa Inggris" jawabku

"What....? 3 hari lagi? cepet banget!!" 
"Nah itu, aku udah gak biasa ngomong Inggrisan lagi fa. Makanya 3 hari ke depan ini, bantu aku ya. Speak english to me for three days seperti waktu di pondok dulu Fa...?" 

"Siappppppp" kata Ulfa mantap.

"Bol, don't forget to be confident okay?" kata ulfa mencoba mencari topik bicara berbahasa Inggris denganku. "Confident? confident for what?" tanyaku yang tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba memintaku untuk jadi percaya diri. 

"Ya...for the test lah" jawab Ulfa dengan dengan Bahasa Inggris lengkap dengan logat maduranya. 

"Hahaha" sontak kami berdua tertawa bersama. 

Sudah lama sekali tidak saling berbicara bahasa Inggris dengannya, jadi untuk memulai kembali agak kikuk jadinya. Tapi waktu itu Ulfa sangat membantu penyesuaian lidahku untuk terbiasa lagi mengucapkan kosa kata bahasa Inggris. 

Hari tes yang ditunggu tiba. 

Ku kenakan pakaian sopan terbaikku. Rok jeans biru yang ku beli lebaran tahun lalu, dengan stelan kemeja ungu bermotif kotak-kotak coklat muda dan jilbab ungu muda yang kuharap terlihat serasi dengan kemejaku. Aku sangat deg-degan, jantungku rasanya mau meledak, meloncat entah mau kemana. 
Aku urutan interview nomer 7. Setiap mahasiswa masuk ruang interview selama kurang lebih 10 -15 menit. Beberapa keluar dari ruangan dengan wajah pucat pasi, beberapa diantaranya keluar sambil melenggang tenang, seperti yakin sekali akan jawaban di interviewnya barusan. Duhh... aku jadi semakin deg-degan.

Peserta nomer 6 sudah keluar ruangan, giliranku sekarang!!!

Aku mengetuk pintu. "Masuk" jawab seseorang di balik pintu. Aku masuk. Ku baca solawat tiga kali dalam hati, menenangkan pikiranku.

"Assalamualaikum" sapaku

"Walaikumsalam" jawab Bu Kartika. Di ruangan itu rupanya ada tiga orang penguji. Bu Kartika sebagai penguji utama, dan di kirinya ada Bu Eva dan Bu Dwi di sisi kanan Bu Kartika. Rasanya ketiganya terlihat siap menghunuskan pedang tepat di jantungku.

"Hello Nuril. Are you ready?" sapa Bu Eva mengawali sesi interview ini.

"Yes, mam. I am ready" jawabku, yang sebenernya nggak pernah siap. 

"Okay, please introduce your self!" Pinta Bu Kartika.

"Okay, first of all,I'd like to say thanks for this opportunity.em.... My name is Nuril Azizah, I am a student of the third semester in Biology department, em.. University of Jember. em...  I am originally from Bondowoso city. em.....I have been studying biology especially Biotechnology, and I find that biotechnology is very interesting to me. em...I have been pursuing molecular biology subject as my regular subject in my major, and em.. Id love to learn more through this program" ... fyuhh. jawabku belepotan dengan logat bahasa Inggris yang tidak native. 

Pertanyaan demi pertanyaan diajukan padaku. Aku menjawabnya dengan banyak emm....emmm... yang tidak bisa ku hindari. hehe

Interview selesai.

Aku dipersilakan keluar ruangan.

Doorrr!!!! jantungku copot rasanya. kakiku lemas. tolonggg jeritku dalam hati. aku butuh mie ayam saat ini juga!!

Aku begitu deg-degan menanti hasil pengumuman, Siapakah yang akan lolos ya? apakah mungkin aku akan lolos. Pengumuman yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang.

Setiap malam ku kirimin Al-fatihan lengkap dengan solawatnya supaya keinginanku terkabul. Rasanya gelisah setiap hari, menunggu pengumuman itu.

"Zi... kamu sudah liat pengumumannya?" kata Mas Damara saat berpapasan denganku di parkiran sepeda ontel, kakak tingkatku yang juga mendaftar di program yang sama. 

"Pengumuman apa mas?" 

"Zi.. tetap semangat ya" kata Mas Dama. "Loh ada apa mas? kenapa memang?" tanyaku mulai berkeringat dingin. 
"Angkatanmu yang lolos buat ikut Exchange ke Jerman itu Khalid" jawabnya singkat.

sontak rasanya kakiku tidak mau lagi melanjutkan perjalanan ke kelas. 

"Oh.., kata siapa mas?" tanyaku pada Mas Damara, seolah tidak percaya. 

"Itu hasilnya di share di grup. Sudah di tempel juga di papan pengumuman"  jawabnya

"Yaudah, aku duluan ya Zi. Keep spirit" kata Mas Damara sambil berjalan pergi.

Aku segera membuka HP, mencoba mencari pengumuman di grup seperti kata Mas Damara. 

Pengunguman hasil seleksi student exchange.  Sebuah file dengan nama tersebut telah dikirim oleh Pak Sam, admin jurusan. Segera ku download file itu dan buru-buru ku buka. Dan benar, tidak ada namaku disana. Tidak se-huruf pun. Fyuh...

I'd have done my best, my very best. Then I have let God do the rest. 

Aku kecewa. 

Aku pikir akan lolos seleksi. Allah punya rencana lain. Suatu hari aku tau, bahwa pelaksanaan Student Exchange itu di Bulan Desember. Bulan yang mana semua pengurus organisasi akan sibuk dengan laporan akhir tahun, dan aku salah satu pengurus organisasi, ya meskipun hanya bawahan tingkat bawah sih hehe.

Akhirnya aku tau, kalau aku lolos tahun ini maka aku akan melewatkan tanggung jawabku di laporan pertanggung jawaban akhir tahun organisasiku. 

Alhhamdulillah, God knows better. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4. Germany Series : Second Batch!

Second Batch : Student Exchange 2018 Aku tidak lolos seleksi student exchange itu, dan teman sekelasku, Khalid, dia lolos! ah itu... sedikit...