Jumat, 04 Desember 2020

Thousands stories with me part 1

 Jumat, 4 Desember 2020


Mungkin ada sejuta penat dalam otakku, urat sarafku sedang bekerja semaksimal mungkin untuk memahami rentetan huruf yang merangkai istilah-istlah dalam bahasa asing itu, bahasa inggris. Bukannya aku tak cukup tau makna dari istilah bahasa asing itu, namun lebih dari sekedar tau akupun juga harus memahami, makna dan penerapannya. Tidak banyak waktu tersisa, hanya hitungan jari aku mungkin akan segera mendapati tes TOEFL. Mungkin? Kenapa mungkin? Apakah ini belum pasti? Ya benar. Belum pasti.  Jika lebih baik mengambil jadwal tes di bulan selanjutnya, mungkin akan lebih baik sebab aku bisa siapkan lebih matang agar tak lagi buang-buang duit. Sebab itu pagi, siang, sore dan malampun kuhatamkan kitab longman ku itu, kubawa tidur kebawa kemari, sampai rasanya otakku suntuk, mencoba memahami bagian-bagian yang rumit. Seperti ada benang kusut yang tak mau diluruskan di otakku. Sehari ini aku hanya berhasil belajar 2 bab, tapi itupun juga tak cukup lekat. Sedikit-sedikit harus membolak-balik halaman demi melihat lagi pola kalimat. Belum lagi masalah ini selesai, tugas lain datang menyambar. Sebenarnya aku senang bahwa aku punya banyak pekerjaan untuk kulakukan, tak banyak waktu yang tebuang sia-sia. Tapi dalam jiwaku masih ada intesintas kemalasan yang tinggi hahaha. Aku tau ini tak benar, yang perlu kulakukan adalah menata lagi niat dan langkah. Aku sempat menyusuri profil teman-teman jermanku yang dari FUAS, disana seorang teman menuliskan, “From now start everything with a question “Does it support me to the life I want to create?”. It could be a new mantra”. Jadi, mulai hari ini set up dulu aku ingin kehidupan yang bagaimana, yang seperti apa, then i can decice wether it could support me or not.

Tadi pagi juga kucoba membuka profil akun kakak angkatan yang juga kini menjadi guruku, aku suka tulisannya. Aku suka cara beliau menorehkan isi di kepala dalam untaian kata-kata, sebab karyanya tak pernah gagal membuatku jatuh cinta. Tapi nihil, rupanya di akun instragramnya karya-karya lamanya yang menyentuh jiwa sudah tak lagi ada, kemana? aku tak tau. Tapi aku tak kehabisan akal, rupanya beliau pindah semua seisinya ke blog milikinya. ternyata dugaanku salah, bukannya beliau pindah platform. Rupanya dari blog itulah semuanya berawal. Beliau menuliskan apapun yang ada di kepala, tapi kulihat dari isi tulisannya tidak lepas dari reseacrh. kalian tau researach? itu mengkaji. Jadi untuk menulis suatu tulisan juga perlu mengkaji, entah wawancara atau dengan membaca tulisan-tulisan orang. Dari blog beliaulah akihrnya aku bertekad untuk melanjutkan blog ini, aku belum tau bagaimana caranya membuat tulisan ini dibaca oleh pemabaca lainnya, tapi tak apa dulu. aku akan tetap menulis sebab dengan menulis otakku rasanya melumer lagi. hehe, bukankah sudah ku tulis diatas aku sedang pusing memikirkan tes TOEFL yang kemungkinan besar akan kudapatkan dalam dua minggu mendatang sedangkan persipakanku belum bisa dibilang matang. hemmm, but it's okay. masih ada waktu untuk mempersiapkan, jangan kendor, jangan patah semangat. Tidak mengapa jika malam-malam kuhabiskan dengan bertekur asik dengan buku-buku dan jurnal, kajian dan bacaan, tidak mengapa jika aku harus kurang tidur dan main. Aku tak ingin jadi yang terbaik, tapi aku ingin lakukan yang terbaik.
Aku bukan ahli fisika, tapi ada satu hukum fisika yang ku hapal benar makna dan matranya yaitu hukum Newton 1 atau hukum kelembaman atau hukum kemalasan.

"Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan yang konstan selama tidak ada gaya eskternal yang mengenainya" 

teks diatas merupakan versi ilmiahnya. Ada satu hal yang kupelajari dari hukum alam itu, kau tau apa? benda yang diam akan relatif tetap diam, jadi kalau aku bermalas-malasan akan tetap terus malas
sedangkan benda yang bergerak relatif terus bergerak, demikianlah jika aku terus berusaha maka akan relatif malas untuk berhenti berusaha
"saat aku telah mulai berlari untuk mengejar mimpiku, maka berhenti berlari akan lebih sulit untuk kulakukan dari pada meraih mimpi itu sendiri" setidaknya ini yang ku ingat dalam hatiku.
aku tak punya opsi untuk menyerah atau tidak berusaha, sebab itu akan menganggu, merusak psikologiku sendiri. Maka disaat tersulitpun aku tak punya opsi untuk mundur, jika suatu waktu memang terasa sulit untuk bergerak maju, maka tak apa jika sekedar duduk dibawah pohon meneguk segelas air untuk rehat sejenak. Tapi tidak berhenti ditengah dan melepas mimpi itu. 

Baiklah kembali lagi ke topik pembahsan hari ini, yaitu "TOEFL Tes". Masih ada banyak yang perlu kupahami, latian beribu-ribu soal pun jika hari kulakui, maka tak ada opsi untuk undur diri. Well, I am not going to explain more about what TOEFL is, bcs this part is just kinda my diary life, hahaha. but somehow if I get a better understanding I probably would like to write some more tips and trick or maybe some of course material I studied so. 
Baiklah, terima kasih jika telah membaca sampai akhir. 
Semoga hari esok lebih baik

Wasalamualaikum




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4. Germany Series : Second Batch!

Second Batch : Student Exchange 2018 Aku tidak lolos seleksi student exchange itu, dan teman sekelasku, Khalid, dia lolos! ah itu... sedikit...