Selasa, 29 Maret 2022

Bintang laut 4

 



Ada sedikit jengah diatara pikuknya Ibu kota. Bintang duduk dengan penuh putus asa, bisakah ia pulang. "Yaaa tentu saja! Tidak perlu khawatir. Ini tanahmu sendiri!!!" jawab batinnya.


Aroma tanah 31⁰C begitu menggoda. Menelisik lubang hidungnya hingga ke rongga tulang belikat, panas yang Ia sudah tidak terbiasa, memaksanya melepas atribut musim dingin yang tak pernah Ia lepas barang saat tidur pun.

"Aku rindu matahari" kata sel-sel melanositnya. 

Mendadak  mereka mengaktifkan tombol power untuk mulai memproduksi melaninnya.

"Ahhh aku bakal jadi menghitam lagi" keluh Bintang dalam hatinya

Tapi, rupanya Ia selalu luput dan lupa. Cantik itu bukan selalu perihal putih dan bersih. "Apakah aku cantik?" Tanya Bintang pada Laut

"Kamu manis" jawab Laut

Ah si Laut memang pandai menggoda, membuat semu merah jingga di sudut pipinya. Tapi sayang, rona itu tak pernah tampak di pipinya, karena Ia tidak putih. 

"Ahh tunggu sebentar...., apakah Laut itu tampan?"

"Mmm.... Aku tidak tau. Aku hanya punya satu fotonya. Sepertinya foto KTP yang gagal di take. Tanpa ekspresi dan senyum sama sekali. Telihat sebagian kaos putih di bahunya"

"Jadi, tampan apa tidak?" Kejar si Batin.

"Tidak"

"Tidak..???"

"Iya. Dia tidak terlihat tampan saat ku pandang fotonya pertama kali. Lha foto wajahnya kaku seperti batu, tanpa sejumput senyuman sedikitpun. Coba kalau dia tersenyum... mungkin aku akan bilang dia tampan" katanya menguraikan

"Tapi.... dia memang tidak tampan seperi Lee Min Ho atau Aliando. Tapi ntah kenapa wajahnya sering muncul saat aku memejamkan mata...." Katanya sambil tersipu

"Hiksss dasar lebay" ejek batinnya sendiri

"Lalu, apa kau menyukainya?" Tanya batinnya

"Heh pertanyaan macam apa itu? Kisah ini baru saja dimulai, kamu tidak boleh melompat pada jawaban di halaman terakhir -_-" jawab bintang menggerutu

"O'ow baiklah....."

Bintang menghela napas, sedikit tersenyum. Lalu murung seketika...

"Ada apa?" Tanya batinnya

"Ah tidak ada apa-apa" jawabnya. Tersenyum kecut

"Bagaimana jika suatu hari aku bertanya padamu sesuatu yg sulit dijawab ?"

"Misalnya?"

"Bolehkah aku mencintai orang lain suatu hari nanti?"

".....ummmm, itu tidak sulit dijawab. Jawabnanya tentu saja boleh" jawab batinnya

"Tapi.... saat Laut yang menanyakanya padaku, ntah sudut hatiku yang sebelah mana, tiba-tiba ada nyeri disana. Tiba-tiba ada linang yang tidak di duga" jawab Bintang sedikit sesenggukan

"Hahaha ... Tidak apa-apa. Itu wajar. Karena kamu bukan robot. Ada emosi yang kamu coba keluarkan tapi tertahan"  batinnya menceletuk

"Kau tau, jika kamu pada akhirnya mencintai orang lain. Jika suatu hari kamu menemukm orang lain untuk diajak bicara, tidak berbicara pada batinmu sendiri seperti hari ini. Itu sama sekali tidak apa-apa. Itu berarti kamu bisa menemukan aku di tubuh orang lain. Dan jika kamu bahagia, tidak ada alasan bagiku untuk tidak bahagia" Batinnya menjelaskan seperti Mario teguh yang sok bijak hahaha....

"Lalu, ada satu yang sangat aku penasaran sedari awal" ungkap batinnya

"Apa itu....?"

"Why are you so eagerly telling about him?" 

"Ummm......... Aku lapar. Ayo makan dulu yukk" jawab Bintang sambil berlari meninggalkan Batinnya...


To be continued.....




Bonus:

"Hai Laut. Kamu tidak pernah tau bahwa aku selalu ingat nama kucingmu yang kamu beri nama "Ah gak tau ah" Kamu menyinggungnya beberapa kali. Tapi aku selalu pura-pura lupa dan pura-pura akan memgingatnya.

Kamu tidak pernah tau bahwa sebetulnya aku ingat nama kucingmu itu. Hanya saja aku berpura lupa agar kamu tidak tau bahwa aku mengingat kisahmu. Agar kamu tidak terlalu PD..... hahaha"


03:13, 30 Maret 2022, Bandara Soekarno-Hatta, Terminal 2

Jakarta, Indonesia














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4. Germany Series : Second Batch!

Second Batch : Student Exchange 2018 Aku tidak lolos seleksi student exchange itu, dan teman sekelasku, Khalid, dia lolos! ah itu... sedikit...